Sabtu, 19 November 2016

To My Angel di Surga Part2

terlalu berat dan sakit untuk mngingat hari-hari dimana pikiranku dan hatiku sedang bertarung dan gak ada ujungnya. sampai akhirnya aq pasrah sama Allah. apapun yang terjadi pada ibuq, semoga semuanya terbaik untuk ibuq. saat itu ibuq sempat MRS di RSUD BKL, tp ibu mendapat kamar yang tidak sesuai dengan kelasnya, ibu pengen pulang dan aq minta pulang paksa. dengan kondisi kamar yang isinya 7 pasien dengan kondisi batuk2 semua, apa iya ibu merasa nyaman, semua keluarga dan barang2 pasien tidak tertata rapi. alhasil aq merawat ibu di rumah. aq memasang infus dirumah sendiri, aq beri neurobion drip, cairan NS agar ibuk bs tenang. alhamdulillah ibu lebih senang jika aq yang merawat. keesokan harinya ibu udah enakan, bahkan malamnya pun sempat terbangun untuk shalat tahajud. y Allah begitu uatnya Ibuq karena-Mu y Rabb. ibu hampir tidak pernah meninggalkan shalat malamnya, yang dilanjutkan sampai shalat duha, kemudian istirahat tidur sampai waktu dhuhur. begitulah sehari-hari yang dilakukan ibu. sisa hidupnya hanya untuk bersujud kepadaMu y Allah. y Allah, ijinkan aq untuk memiliki waktu bnyak untuk terus bersujud kepadaMu, dan kembali kepadaMu dalam keadaan khusnul khotimah. seperti ibuq.
hari berganti bulan, ibuq masih terlihat sehat dan segar dimata orang banyak. setiap pagi mengendarai sepeda ontel menuju toko kakakq, untuk membantu menjaga toko. sampai akhirnya saat itu tiba, bulan Mei tgl 23, 2016. saat itu aq sedang shift pagi. ayahq menelpon ibu tidak mau dibangunkan, berkat bantuan rekankerjaq, aq diperbolehkan menjemput ibuq dirumah menggunakan ambulan RS. sempat diperjalanan, ada sepeda motor yang jatuh karena tidak mau berhenti saat ambulan kami lewat, alhamdulillah semua berjalna lancar. kamipun melanjutkan perjalanan, aq berdoa agar ibu kuat, agar aq masih bisa merawat ibu sampai titik dimana aq tak sanggup merawatnya lagi. saat di rumah aq menguatkan diri untuk merawat ibu yang saat itu tidak sadar, aq hanya bisa menahan tangis, seniorq mas Jun dan Mbak Ernita yang menginfus ibu, selama diperjalanan menuju RSAL, ibu gelisah, ibu terus ingin bangun dan melepas infusnya, panasnya tinggi. sampai di RSAL ternyata ibu sepsis, leukositnya tinggi, dan ibu harus masuk ICU dengan tangan yang harus diikat, maafkan aqq ibu, semua demi kebaikan ibu. saat menjelang isya, akhirnya ibu sadar, ibu bangun, mbkq yang dari jakarta juga datang mbk dewi dan masq juga, mas tono, terimakasih y Allah telah memberikan kesempatan padaq, untuk mnyelamatkan ibuq. mbk Enny yang sekarang sedang di malaysia, ikut senang karena ibuq sudah bangun. semua kakakq tau ibu kena kanker paru. tapi apa boleh buat usia ibu tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi. y Allah, aq pasrah padaMu saat itu, jika ibu merasakan sakit, biarkan aq yang merasakan sakitnya, jangan biarkan ibuq kesakitan berat y Allah. setelah semalam di ICU ibuq boleh dipindahkan keruang biasa yaitu paviliun A2 sesuai dengan kelas ibu, satu kamar isi 2 orang. 4 hari di rawat diruang penyakit dalam ibu masih susah untuk makan, meskipun sedikit demi sedikit sudah mau makan. .. to be continue -shalat duhur dulu yak-